Indonesia, Sebuah negeri yang kaya akan suku dan budaya. Saking kayanya hingga saat ini belum ada kepastian yang valid mengenai berapa banyak jumlah suku dan kebudayaan yang ada. Begitu juga dengan dinamika perpolitikan yang luarbiasa serunya, Bhinneka Tunggal Ika, seberapapun banyak partai politik yang ada, tetap harus menggunakan satu cara, politik “doso muko” namanya.
Seorang
tokoh “wayang” yang terlahir dengan sepuluh muka, dalam bahasa jawa kuno kata “doso”
berarti sepuluh dan kata “muko” berarti muka/wajah. Untuk mengendalikan
pergantian wajahnya yang kerap berganti sendiri secara tiba-tiba, seorang resi
memerintahkan doso muko untuk bertapa selama 50 tahun lamanya, dan hasilnya Si
Doso Muko betul-betul bisa mengendalikan pergantian wajah sesuai dengan
keinginannya.
Hal ini
sangat luar biasa, luar biasa menakutkan, luarbiasa berbahaya.
Dengan kemampuan
yang dimiliki Doso Muko bisa merubah wajahnya dalam bentuk apapun yang disukai.
Doso Muko yang memiliki sifat asli jahat bisa dengan mudah menjelma menjadi sosok
manusia yang dikenal baik oleh masyarakat. Kemampuan ini tidak menjadi masalah
ketika dimanfaatkan untuk berbuat hal-hal yang mulia dan bermanfaat, namun pada
kenyataannya kemampuan ini dimanfaatkan untuk memenuhi ambisi pribadi yang
tidak memperdulikan akibat kerusakan yang bakal terjadi, yang penting dirinya
untung, tak masalah orang lain rugi.
Tampaknya
politik model begini menjadi gaya, tradisi, dan sunnah yang berlangsung hingga
kini. Doso Muko dengan kepiawaiannya menyamar pandai sekali mengambil hati dan
menarik simpati. Teknik dan metode apapun di tempuh demi tercapainya ambisi,
janji-janji palsu, suap-menyuap, dan sogok menyogok bukan lagi hal tabu bagi
mahluk-mahluk ini
Jika dulu jin, setan, wewegombel, kuntilanak, dan beragam
hantu jahat lain dikenal senang menghuni pohon-pohon besar, rumah-rumah kosong,
tempat-tempat sepi dan kerap menampakkan diri di malam hari untuk
menakut-nakuti, kini hal itu tak berlaku lagi bagi mereka, bukan hanya
pohon-pohon besar yang dihuni, namun juga tiang listrik, traffic lamp, dan juga
sekitaran tempat ibadah, bahkan mereka tak segan menampakkan diri di siang
bolong di tempat-tempat keramaian seperti pasar, lapangan, bahkan perempatan
jalan. Apalagi menjelang masa pemilu seperti ini, hmmmm, waktu-waktu ini yang
paling mereka mau.
EmoticonEmoticon