Thursday, July 16, 2015

BELAJAR ANAK HARUS DIAWASI !!

Tags



Pasirputih, Sukanegara, Belitang III, OKU Timur. Berbicara masalah dunia anak-anak nggak bisa terlepas dari ruang lingkup permainan. Segala sesuatu, kegiatan, maupun aktivitas yang mereka lakukan belum sepenuhnya dikerjakan secara fokus ataupun dengan penuh kesadaran. Anak-anak belum bisa membedakan apa yang menjadi prioritas dan harus diutamakan, dan apa-apa yang sekedar pekerjaan sekunder dan bisa dikesampingkan.

Contoh sederhananya dalam hal belajar. Belajar untuk keperluan sekolah, maupun pelajaran madrasah (mengaji) ilmu agama. Anak-anak masih perlu bimbingan dan pengawasan penuh dari orang tua maupun dari guru pembimbingnya. Dalam kurikulum pendidikan anak diperlukan sebuah pemaksaan untuk menumbuhkan kebiasaan, atau dalam kata lain dipaksa untuk menjadi biasa, dan menjadi biasa karena biasa dipaksa.Satu hal yang perlu digaris bawahi, bahwa dunia anak-anak adalah dunia permainan, dunia hura-hura, dan dunia bersenang-senang.
Di era modern ini orang tua jangan sampai kalah dalam penguasaan technologi dibandingkan dengan anak-anaknya. Misalnya dalam penguasaan ilmu komputer, orang tua seharusnya bisa mendeteksi dengan pasti apa saja aktivitas yang dilakukan oleh buah hatinya lakukan di depan layar komputer, laptop, gadget, maupun peralatan elektronik lainnya. Kealpaan dalam pengawasan akan berdampak buruk terhadap pertumbuhan anak. Misalnya anak-anak menjadi pecandu game, pecandu film-film porno, pecandu dunia maya sehingga melupakan dunia nyatanya, dan beragam efek negatif lainnya. Anak-anak yang sudah diberi keleluasaan/kebebasan untuk mengoperasikan komputer misalnya akan membuka materi-materi pelajaran, pendidikan maupun keterampilan ketika didampingi oleh orang tuanya, akan tetapi ketika orang tuanya pergi sejenak saja dan tidak mengawasinya, anak-anak cenderung untuk membuka dan mengoperasikan hal-hal yang lainnya, misalnya game, film, media sosial, dan lain sebagainya.
Untuk mencegah terjadinya hal-hal negativ seperti itu diperlukan pengarahan yang terus-menerus kepada anak bahwa mereka harus memanfaatkan waktu mereka dengan sebaik-baiknya. Selain itu anak-anak harus diberi tanggungjawab yang mesti dikerjakan sebagai rutinitas harian mereka supaya tidak berlarut-larut dan terlena dalam dunia permainan,dan juga dituntut untuk memberikan laporan harian tentang apa-apasaja yang sudah mereka capai dalam setiap harinya, sehingga kehidupan anak akan dilalui dengan penuh kedisiplinan. Akan tetapi  perlu diingat pula bahwa anak mesti diberikan kelonggaran untuk bermain dan menikmati masa-masa pertumbuhannya.
Anak-anak adalah amanah Tuhan yang wajib kita jaga. Selazimnya orang tua memberikan segala sesuatu yang baik bagi buah hatinya dan juga mempersiapkan masa depan yang terbaik bagi buah hatinya. Sekali lagi, anak-anak harus diawasi penuh, harus terkontrol, dan harus terprogram aktivitasnya. Bukankah lebih baik melakukan pencegahan daripada memperbaiki kerusakan mental anak ? semoga kita semua dikaruniai anak-anak yang soleh dan solehah, yang bisa menjadi permata hati bagi orang tua, keluarga, dan semua manusia. Amin. Kamis, 16 Juli 2015; 11:14 WIB. 29 Ramadhan 1436 Hijriah.



EmoticonEmoticon

Info Amirenesia