Jember, 13 Mei 2015.Sore ini
sahabat saya sebut saja W tiba-tiba masuk kamar kosan dengan kancing baju tersibak
dan muka masam. Tanpa berkata apa-apa dia berdiri di belakang saya yang sedang
duduk lesehan menghadap laptop kesayangan. “Kok ada ya manusia kayak Si E ?”,
katanya membuka percakapan. “Kenapa bro, kenapa ? E siapa ? Ada masalahkah?”
saya bertanya dengan penasaran. “E dosenmu itu lho” jawabnya singkat menahan
kejengkelan. “Hahahaha” tawa lebar sayapun mengembang karena mulai memahami
arah pembicaraan.
“Tadi saya dengan beberapa orang ke rumahnya untuk
mengumpulkan tugas kelompokan”, katanya mulai berkata lagi. “lalu?” pertanyaan
sama mulai memburu. “jangankan mendapat penyambutan, ditemuipun tidak”,
lanjutnya dengan senyum sinis model Tom ketika mengejek Jerry. “hahaha” tawa
saya pun pecah kembali. “kami baru mendapat kepastian ketika anaknya yang baru
pulang dari kampus, itupun dia cuman ngomong “maaf bapak sedang beristirahat,
tidak bisa diganggu”, huuuuh”, W Melanjutkan, “mbok yo ditemui dulu
mahasiswanya barang sebenter gituu”. Saya yang belum klimaks penasaran bertanya
lagi, “gimana tanggapan teman-teman?”. W menjawab ketus, “yo macam-macam, Si
H ngomong”kok ada manusia kayak gitu yaa?!, Si R misuh “dancuk”, Si M mengeluh
“kok gitu yaa ?”, tapi pas M ngomong suasana jadi adem”, W tersenyum. M teman
kami satu angkatan yang kebetulan perempuan dan berparas menawan. Paham kaaan ? :)
Dosen E ini
sangat terkenal dan fenomenal di kampus kami, Fakultas Hukum Universitas
Jember, setidak-tidaknya yang menyandang almamater angkatan 2013. Banyak kisah
yang beredar tentangnya, mulai dari mahasiswa angkatan tua yang sudah 4 kali
mengulang mata kuliah yang sama, menyobek-nobek kertas karena idenya tidak bisa
diterima mahasiswa, sifat tempramen yang sedikit-sedikit marah, dan masih
banyak yang lainnya. Tidak diterimanya dengan baik mahasiswa yang berkunjung ke
rumahnya bukanlah hal yang luar biasa alias ssering terjadi, bahkan tetangganya
pun mafhum akan hal ini. Dari sekian banyak kisah beliau yang fenomenal, menurut
saya ada satu kisah yang patut di novelkan, yaitu ketika seorang ketua kelas
hendak mengumpulkan tugas yang sudah dikerjakan oleh anggota kelas, Si ketua
kelas mendatangi rumah beliau bersama tugas-tugas para mahasiswa lainnya,
ketika salam diucapkan tidak ada tanda-tanda jawaban dari dalam melainkan dari
lantai dua rumah. Sang ketua kelas kaget bukan kepalang dan mencari sumber
suara, dan benar saja asal suara dari lantai dua yang diikuti seutas tali
dengan ember di ujungnya, lalu ada suara lagi ,”taruh saja tugasnya di ember”,
tugaspun diletakkan di ember dan emberpun kembali ke lantai dua. Alamaaaaaaakk.
Cerita-cerita luarbiasa tentang beliau diatas belum pasti kebenarannya, akan tetapi cukup santer di kalangan mahasiswa. Terlepas dari benar atau tidaknya cerita, saya hanya ingin berpesan, “perbuatan seperti itu jangan ditiru” xixixiixixixii, tawa lebar :) . Pernah suatu ketika saya mengobrol dengan beberapa sahabat, ”orang yang lemah akan menutupi kelemahannya dengan menindas, orang yang penakut akan menutupi sifat penakutnya dengan menakut-nakuti”, hal ini pun di iyakan oleh w dan menambahkan ,”iya yaa, mungkin dia tipe-tipe suami takut isteri”, dambil cekikikan.
Intinya ketika
kita ingin berbuat sesuatu kepada orang lain bertanyalah dulu kepada hati,
“kalau perbuatan seperti ini dilakukan orang lain kepada saya, bagaimanakah
perasaan saya nantinya?”. Ask to ur self . Jangan lalukan apa yang tidak kita
sukai kepada orang lain, gitu saja. kita yang sekarang jadi siswa ataupun
maha-nya siswa sudah pada tahu kaan perbuatan-perbuatan apa yang tidak disukai
mahasiswa. Kita yang sekarang anak-anak pada tau apa yang tidak disukai kita
dari perbuatan orang dewasa. Itu semua patut diperhitungkan ketika kita semua
nanti menjadi orang-orang penting seperti mereka. Kita semua calon orang
penting kan ? Orang penting adalah orang yang tahu kepentingan. Yuuk solat maghrib dulu,
kamar kosan17.49 WIBagian Jl. Delima Putih Nomor Tujuh Belas, Belakang SMPN 4
Jember, Jawa Timur
Baca Juga:
EmoticonEmoticon