Saturday, May 9, 2015

SALING MENGERTI SAJA DALAM BERGAUL

Tags

Berhadapan dengan orang baru sering kali merupakan hal yang menyenangkan. Tak jarang perhatian, penghormatan dan penghargaan yang tinggi dihadiahkan kepada mereka.

hal berbeda terjadi ketika berhadapan dengan orang dekat atau yang sudah lama dikenal. Berhadapan dengan mereka terkadang tanpa disadari muncul suatu perlakuan yang dapat dinilai sebagai sebuah bentuk "pengacuhan" dan "pembiaran"
.

Ketika berhadapan dengan orang yang dihormati, muncullah rasa segan yang berwujud kedalam tindak-tanduk yang sopan.

namun itupun akan berbeda ketika berhadapan dengan orang yang dirasa lebih rendah stratanya, lebih bawah kelasnya, lebih sedikit hartanya, dan lain sebagainya. Disana seringkali muncul rasa meremehkan yang berujung kepada tindakan kesewenang wenangan.

Sering terucap bahwa di lisan bahwa "rasa" merupakan sesuatu yang relatif. rasaku berbeda dengan rasamu. rasamu berbeda dengan rasanya. rasaku berbeda dengan rasa mereka. Meskipun yang kita rasakan sama, misalnya manis, tingkat kemanisan yang kita rasakan belum tentu sama, misalkan manis kephit-pahitan atau manis keasam-asaman. Meskipun rasa kita sama, misalkan cinta, besarnya cintaku pada suatu hal yang sama seringkali berbeda, caraku menunjukkan cinta pada hal yang samapun bisa jadi berbeda. Bahasa yang amat sangat miskin tak mampu memperinci pemaknaan dan pengistilahan kata pada tingkatan rasa per tingkatan. bahasa hanya mampu mengistilahkan dengan kategori-kategori umum saja. jika  gula rasanya manis, asam rasanya kecut/asam, garam rasanya asin, hanya itu saja. tak lebih

apalagi yang berkaitan dengan harta, kecantikan, tahta, ketampanan, atau hal-hal subyektif lainnya, itu semua adalah yang yang bersifat relatif.

Kembali lagi ke sikap kita dalam bergaul yang sering menimbang-nimbang kedudukan, posisi mereka lalu memilih cara bergaul yang bagaimana tepatnya. sebenarnya itu bukan hal yang salah, karena kita dituntut harus bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya. Hal ini  menjadi salah ketika kemudia muncul sifat menghargai segolongan orang dan meremehkan golongan yang lainnya. Hal ini jelas tak patut dibenarkan.

dalam bergaul empati sangat diperlukan, saling mengerti sangat dibutuhkan, tepo seliro jangan ditinggalkan. tanamkan saja dalam diri sendiri ketika akan berbuat sesuatu atau berkata sesuatu suatu pertanyaan, "jika hal serupa, jika perkataan serupa dilakukan dan dilontarkan pada saya, apa yang kira-kira yang akan saya rasakan ?" jika nurani menjawab "kamu akan bahagia, kamu akan senang, kamu akan tenteram" maka lakukanlah itu pada orang lain.  Namun jika yang akan terjadi justeru yang sebaliknya, ya jangan dilakukan

Jum'at 8-Mei 2015, 12:12 WIB


EmoticonEmoticon

Info Amirenesia