Berbicara mengenai pelacuran atau yang lebih keren disebut dengan prostitusi sangatlah menarik dan selalu menggelitik. Pelacuran merupakan sebuah bisnis tertua yang pernah ada di dunia. Sebelum dunia maya dikenal dan berubah semakin nyata, bisnis pelacuran
dibimbing oleh seorang mucikari yang bertindak sebagai distributor, pemasar, sekaligus papi dan mami bagi Si Pelacur (P). Namun kini setelah internet menjamur para P lebih suka bertindak langsung sebagai pengecer, pemasar, dan sales yang menawarkan dirinya lewat media-media sosial.
Secara logika bisnis, pelacuran yang pemasarannya melalui mucikari tidak semenguntungkan pelacuran yang pemasarannya dilakukan secara mandiri dengan memanfaatkan fasilitas internet dan media-media sosialisasi. Pertimbangannya, pelacuran yang melalui mucikari pastinya akan dikenakan potong gaji untuk membayar jasa mucikari, karena biasanya mucikari selain menjadi sales pemasaran juga sebagai pihak penyedia fasilitas tempat bagi P untuk memainkan aksi. Sebagaimana yang jamad terjadi di lokalisasi sarkem (pasar kembang) Yogyakarta yang pernah penulis kunjungi sekitar tahun 2012, seorang mucikari meminta tarif Rp 150.000,- kepada pelanggan untuk bisa menikmati P-nya. Penulis mencoba mengklarifikasi kepada P tentang gaji yang dia dapatkan dari mucikari tiap kali service. Jawabannya cukup mengejutkan, P hanya menerima Rp 60.000,- dari total pembayaran Rp 150.000,-. Akan tetapi lain halnya jika pemasaran dilakukan melalui internet dan media sosial, para P cukup meng-invite atau di invite dengan menggunakan internet atau media sosial, lalu untuk meyakinkan, calon mangsa diberi kejutan berupa poto-poto atau video-video seksi yang belum tentu poto ataupun video asli mereka. Setelah itu transaksi dilakukan, dan jika cocok/sepakat langsung COD di lapangan. Dengan ini P bisa mendapatkan keuntungan penuh tanpa adanya pemotongan-pemotongan. Keuntungan lainnya, setiap P bisa memilih orang yang model apa dan seperti apa yang akan dia berikan kenikmatan melalui aksinya.
Friday, May 8, 2015
INTERNET DAN MEDIA SOSIAL, SOLUSI BARU MERAUP KEUNTUNGAN DARI BISNIS PELACURAN
Diterbitkan May 08, 2015
Artikel Terkait
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
EmoticonEmoticon