Setidaknya
ada dua kelompok manusia berdasarkan jenisnya, yaitu laki-laki dan perempuan.
Bukan tanpa alasan Tuhan menciptakan manusia. Menurut salah satu ajaran agama,
Tuhan menciptakan manusia bukan lain adalah untuk menyembah-Nya. Jika pada
perkembangannya ada segolongan manusia yang ingkar dan menolak untuk menyembah
Tuhan,
menolak berhukum pada hukum Tuhan, Menolak untuk berjalan pada jalan Tuhan, menolak untuk hidup dengan yang digariskan Tuhan, maka itu semua biarlah menjadi urusan antara Sang Pencipta dengan yang diciptakan.
menolak berhukum pada hukum Tuhan, Menolak untuk berjalan pada jalan Tuhan, menolak untuk hidup dengan yang digariskan Tuhan, maka itu semua biarlah menjadi urusan antara Sang Pencipta dengan yang diciptakan.
Zaman
terus berubah, seiring dengan perubahan cara berfikir manusia. Perubahan ini
ada yang ke arah kemajuan, dan ada perubahan ke arah kemunduran serta
keterpurukan. Hal ini tidak mengherankan, karena ketika sebuah benda bergerak
mendekati sesuatu, maka sejatinya benda tersebut sedang bergerak menjauhi
sesuatu. Ketika sebuah benda menjauh dari sesuatu, maka benda itupun sedang
melakukan pergeseran untuk mendekati sesuatu.
Kembali
lagi ke jenis manusia, Si laki-laki dan si perempuan. Kita merenung sejenak,
saya ajak anda merenung untuk meluruskan benang kusut dalam otak pikiran saya
tentang hal-hal apa yang sebenarnya dijadikan patokan atau standar untuk
menentukan seseorang itu laki-laki ataukah seseorang itu perempuan.
Mayoritas
orang pasti setuju jika saya mengatakan bahwa seseorang bisa dikatakan
laki-laki ataupun perempuan berdasarkan pada alat kelaminnya ( Tidak perlu saya beri gambaran seperti apa
bentuk alat kelamin lelaki dan seperti apa bentuk alat kelamin perempuan karena
bisa menghilangkan fokus tema pembahasan). Ketika seorang bayi terlahir-pun
bisa segera diketahui jenisnya dengan berdasarkan de fakto atau fakta sebenarnya di lapangan (selangkangan). Namun baru-baru ini saya membaca dari sebuah surat
kabar yang mengatakan bahwa ada seseorang dilahirkan dengan jenis kelamin
laki-laki dan ternyata setelah beranjak dewasa alat kelaminnya bersembunyi dan
berganti menjadi alat kelamin perempuan. Ada juga seseorang yang terlahir
sebagai perempuan dan ternyata ketika remaja payudaranya mengempis dan di
selakangaanya ditumbuhi penis. Nah dari fakta ini saya bertanya, yang akan dijadikan jenis kelamin adalah alat
kelamin pada saat lahir ataukah alat kelamin ketika sudah dewasa ?
Kemudian,
jika yang kita jadikan standar penentu adalah sifat, misalkan untuk disebut
laki-laki adalah manusia yang mempunyai sifat pemberani, tegas, dan disiplin.
Lalu sifat untuk perempuan adalah lemah lembut, tidak terlalu pemberani, tidak
tegas, maka hal sifat pun ternyata tidak cukup untuk dijadikan standar penentu
laki-laki dan perempuan. Karena ada juga manusia beralat kelamin laki-laki yang
lemah lembut, tidak pemberani bahkan penakut, tidak tegas bahkan gemulai, dan
ada manusia beralat kelamin perempuan yang beersifat pemberani, tegas, dan
disiplin.
Jika
yang dijadikan ukuran penentu adalah penampilan fisik, hal ini pun belum bisa
membuktikan bahwa seseorang itu laki-laki ataukah perempuan. Kalau kita tentukan
bahwa laki-laki haruslah tampan, berbadan kekar, berotot, berdada bidang dan
bersuara dalam, sedangkan perempuan haruslah cantik, berkulit halus, berpantat
besar, berpayudara menonjol, dan bersuara nyaring maka pendapat ini akan
dimuntahkan ketika bertemu para banci di malam hari yang sering nongkrong di
kawasan stasiun Jember. Banci-banci itu beralat kelamin laki-laki, bersifat
lemah lembut, tidak tegas, berkulit halus, berpantat besar, berpayudara
menonjol, berwajah cantik, dan bersuara nyaring.
Dari
beberapa pendapat subjektif saya diatas, maka saya menyimpulkan bahwa penentuan
laki-laki ataupun perempuan tidak dapat ditentukan dengan berpacu pada jenis
kelamin saja, penampilan fisik saja, ataupun sifat-sifat dasarnya saja. Akan
tetapi merupakan kumulatif dari beberapa unsur yang ada.
1. Laki-laki
adalah manusia yang berpenis, bersifat tegas, pemberani, disiplin, perdada
bidang, berbadan tegap, kekar, berotot, bersuara dalam, berwajah tampan
2. Perempuan
adala manusia bervagina, tidak pemberani, lemah lembut, berpantat besar,
berpayudara montok, bersuara nyaring, berkulit halus, dan berwajah cantik.
Namun hal itu
semua tidaklah cukup, karena setiap orang mungkin punya definisi
sendiri-sendiri untuk menyebutkan ciri-ciri laki-laki dan perempuan. Saya hanya
bisa menyebutkan yang di atas, karena miskinnya perbendaharaan kata, dan
kurangnya pengalaman.
UPT TI, Universitas jember, 2 Mei 2015, 06:56 WIB Visit: air terjun tretes jombang
EmoticonEmoticon