Pasirputih,
Sukanegara, Belitang III, OKU Timur, SUM-SEL. Jam
menunjukkan tepat di angka 0:54 dini hari Jumat tanggal 10- Juli- 2015. Hujan
rintik-rintik baru saja reda, para dulur
yang berkunjung ke rumah Pasirputih baru saja pada pulang dan mata ini belum
bisa diajak kompromi untuk tidur, padahal sepiring bubur acang hijau sudah
masuk teratur ke penggilingan dan sistem
pencernaan.
Dari
pada nganggur karena tidak bisa tidur mendingan meneruskan kegiatan mengasah
kemampuan menulis saja di laptop kesayangan. Judul yang saya ketik dini hari ini adalah “Si Mispan”. Baiklah,
sebelum menulis isi artikel yang menjadi buntut
dari judul ini sebaiknya saya jelaskan terlebih dahulu motif yang melatarbelakangi pemilihan judul ini. Begini, ada
beberapa model dan tipe penulisan artikel di blog “Bang Amir” ini yang menurut
saya lebih etis dan estetik apabila menghadirkan seorang tokoh sebagai figur
utama. Alasannya klasik, supaya para pembaca bisa sedikit memahami maksud yang
ingin saya sampaikan melalui sebuah tulisan.
Daaan
setelah melalui pengembaraan ke beberapa daerah, mendaki berbagai macam gunung,
bertapa di beberapa pantai dan air terjun, akhirnya saya mendapat wangsit untuk
menggunakan seorang tokoh bernama “MISPAN”. Ah, seistimewa apa sih Si Mispan
ini sampai-sampai saya begitu gila menge-fans
padanya ? penasaran kaan ? makanya ikutin terus kisah-kisahnya. Yang wajib
anda ketahui sekarang adalah jawaban mengenai siapa itu Mispan ?.
Nama
Mispan diambil dari dua kata, yaitu “Kamis” dan “pon”. Kamis berarti hari
kamis, sedangkan pon adalah salah satu nama dari hitungan pasaran orang Jawa, sama dengan wage, legi, kliwon, dll. Mispan
adalah seorang anak yang lahir pada hari Kamis tanggal 14 Mei yang kebetulan bertepatan dengan pasaran Pon.
Pada waktu ibunya masuk ke ruang bersalin/melahirkan di kediaman bidan Murtiah
yang sekarang alamatnya di desa Sarwodadi, BK XII, Kecamatan Belitang III, Kab.
OKU Timur ayahya tidak bisa menunggui ibunya karena sedang mencari rizki yang
halal. orang-orang pada bingung dan
berdebat soal nama bayi yang lahir tanpa hadirnya ayah ini.
Akhirnya
paratetua dan pemuka keluarga sepakat
untuk mengumpulkan nama-nama yang akan diusulkan untuk bayi ini hingga
terkumpullah beberapa nama yang berasal dari ide mereka. Ada yang usul memberi nama Khumaini. Khumaini
adalah nama salah satu raja yang pernah memimpin Iran, harapannya supaya anak
ini tumbuh dengan kepribadian seorang raja yang bijaksana. Ada yang memberi
usulan nama Mispan/Mispon karena hari lahirnya bertepatan dengan Kamis Pon,
dll. Setelah nama-nama terkumpul akhirnya disepakati sebuah nama dengan
karakter yang meliputi semua nama-nama yang diusulkan yaitu Ahmad Amirul Huda
yang mempunyai makna “Orang yang sangat terpuji, seorang raja yang mendapatkan
petunjuk (Tuhan)”. Begitulah asal mula Si Mispan, supaya tidak ada anggapan
bahwa Mispan adalah laki-laki simpanan saya. Hehehe
EmoticonEmoticon