Ada
kontraversi dalam penggunaan istilah kata, antara banci dan bencong. Salah satu
pihak berpendapat bahwasanya banci adalah laki-laki yang berpenampilan dan
bersifat seperti perempuan, sedangkan
bencong adalah perempuan yang bersifat dan berpenampilan seperti
laki-laki. Pihak lain berpendapat bahwa banci dan bencong merupakan
dua kata yang sama. Terlepas dari perbedaan penggunaan istilah tersebut, stabilitas para banci-bencong penjaja diri di jalan Wijaya Kusuma yang terletak di lingkungan stasiun kereta api jember tetap terjaga hingga saat ini. Untuk menghindari perbedaan persepsi pembahasan kali ini, penulis menggunakan istilah Wanita-Pria saja.
dua kata yang sama. Terlepas dari perbedaan penggunaan istilah tersebut, stabilitas para banci-bencong penjaja diri di jalan Wijaya Kusuma yang terletak di lingkungan stasiun kereta api jember tetap terjaga hingga saat ini. Untuk menghindari perbedaan persepsi pembahasan kali ini, penulis menggunakan istilah Wanita-Pria saja.
Kehadiran
para waria dalam dinasnya setiap malam ternyata menyedot perhatian masyarakat.
Hal ini terbukti dengan ramainya pengunjung yang hadir hampir setiap malam di sepanjang
jalan Wijaya Kusuma ini.
Kehadiran
para Waria dimulai dari pukul 19an WIB lengkap dengan dandanan ala artisnya,
pakaian seksi, lipstik, bedak tebal, wewangian, dan tas wanita menjadi
pelangkap aksesorisnya. Ada yang berlenggak-lenggok bak model di catwalk, ada
yang santai menghisap rokok, ada yang hanya berdiri sambil terus menggoda pada
pengguna jalan, dan ada juga yang ngobrol dengan pengunjung yang datang. Tak
baik menerka apa yang mereka bicarakan, yang kami ulas hanya apa yang kami
ketahui dengan pasti tentang waria di
kawasan stasiun Jember ini.
Berdasarkan
hasil percakapan kami dengan beberapa waria, mereka tidak hanya berkumpul
dengan rombongan mereka ataupun hanya sekedar “nongkrong” dan ngobrol bersama,
lebih dari itu mereka juga menjajakan diri untuk melayani syahwat dan hajat
seksual para peminatnya dan menjanjikan kepuasan bagi mereka.
Tarif
yang dipasang untuk “sekali main” pun bervariasi dan tergolong murah. Bahkan
ada yang mematok harga tidak sampai satu dollar Amerika, dengan ukuran standar
Rp 12.000,-/dollarnya.
Papan
pelarangan kegiatan dan aktivitas waria ini sebetulnya sudah terpasang di
pinggir jalan, namun tak juga di indahkan. Malah belakangan ini kwantitas jumlah
waria yang berdinas di kawasan stasiun kereta api jember ini semakin meningkat
saja.
Lebih
mengagetkan lagi fakta yang penulis temukan, bahwa ternyata di kawasan ini tidak hanya waria
saja yang melakukan penjajaan sex, namun juga ada dari golongan kaum hawa yang
juga melakukannya.
Semoga aktivitas seperti ini segera ditemukan jalan
keluarnya, dan Tuhan segera memberikan hidayah kepada waria, pengguna jasa
waria dan kepada kita semuanya.
Kamar kos, 4 Mei 2015, 18:32 WIB
EmoticonEmoticon