Jembatan Mrawan.Sumber: www.banyuwangibagus.com |
Subuh Stasiun Jember
Langit mulai
terang ketika sejumlah manusia lamat-lamat memadati stasiun kereta api Jember. Beberapa
menggunakan mobil, dan mayoritasnya menggunakan sepeda motor. Beberapa diantar
dan beberapa menitipkan kendaraan di parkiran yang memang diperuntukkan sebagai
penitipan kendaraan. Sepeda motor dikenai biaya restribusi sebesar Rp 3000,-
dalam sehari. Petugas penitipan kendaraan dengan sigap dan cermat mencatat
nomor polisi kendaraan dan menanyakan berapa lama kendaraan akan dititipkan.
Pengguna jasa penitipan menjawab dengan jujur sambil menyerahkan sejumlah uang
yang besarnya sudah disepakatkan, dan menerima karcis sebagai bukti penitipan. Meraka
adalah para penikmat jasa kereta api yang tiada bosan merangkak di atas
kepingan baja yang melintang menghubungkan Jember dengan Banyuwangi setiap hari.
Kereta api Pandan Wangi.
Loket
pembelian karcis kereta terlihat sudah dipenuhi antrian. Tiga loket yang dijaga
mbak-mbak rathin dan mas-mas gentheng sudah dibuka sejak
pukul 04.00 subuh. Tiket kereta api Jurusan Jember-Banyuwangi tidak dijual
secara online, melainkan secara
langsung di stasiun. Harganya cukup merakyat, hanya Rp 8.000,- sekali jalan.
Separo harga Dji Sam Soe 12 Kretek di warung mas Yomi.
Pukul 05.00
WIB suara merdu wanita mempersilakan para penumpang untuk memasuki area rel
kereta api yang sebelumnya dilarang untuk dimasuki. Antrean dari loket
pembelian karcis berpindah rapi ke depan pintu masuk yang dijaga para scurity. Penumpang menunjukkan tiket ke
petugas dan menyodorkannya ke muka mesin scan
tiket hingga berbunyi “tiiit” yang menandakan penumpang boleh melewati
pintu masuk dan mencari tempat duduk sesuai dengan gerbong dan nomor kursi yang
tertera. Lagi-lagi petugas lain sudah sigap menyambut penumpang dengan ramah. Menerima
pertanyaan dari setiap penumpang yang bingung mencari gerbong tujuannya. Bersedia
juga ditanya wanita model apa yang selama ini diidam-idamkannya. Heuheuheu.
Peta Rel Kereta Api Jember - Banyuwagi. sumber:http://www.wikiwand.com |
Alam Hijau dan
Gadis-gadis mandi
Pukul 05.15 peluit panjang lantang terdengar. Disusul suara khas lokomotif
yang menggenjes seperti irama musik jazz. Kereta berjalan pelan-pelan penuh
sopan. Tampaknya ia berusaha mengumpulkan kekuatan. Tampaknya pula dia berhati-hati
lantaran ada palang pintu kereta api di depan Bank Sinarmas jalan Jenderan
soedirman , di depan pondok tahfidz Ibnu Katsir, dan di depan pertigaan lampu
merah Patrang yang berjarak rapat akan ia lalui. Selepas itu, lari liarnya
mulai ditunjukkan. Siap menggilas siapapun yang merebut jalannya tanpa ampun.
Rel kereta api adalah haknya kereta api. Presidenpun harus menghentikan mobil dinasnya
ketika si ular baja ini melintas.
Jangan
pernah tidur di kereta pagi Jember-Banyuwangi. Tuhan sedang mempersiapkan
pameran lukisan di Sepanjang lintasan. Diawali dengan matahari terbit yang
kuning kemerah-merahan menyembul dari tengah gumuk dan persawahan, lalu
bentangan sawah dan ladang tembakau yang hijau menggiurkan. Jika diizinkan
berhenti sembarangan, pastilah banyak penumpang yang menghendakinya untuk
sekedar berswafoto, selfie dan ngevlog sambil menyelipkan kata-kata cinta
kepada kekasihnya di tengah rimbunan pohon tembakau yang menjadi khas Jember
dan tapal kuda. Penumpang juga bisa melambaikan tangan dari balik kaca kepada
para pengguna jalan yang berhenti pasrah menunggu habisnya gerbong kereta
melintas di depannya.
Kereta berhenti
sejenak menurunkan dan menaikkan penumpang di stasiun Kalisat. Kemudian berlari
lagi sekencang-kencangnya tanpa bisa dibendung lajunya. Kali ini kereta akan
melewati beberapa kedung alias tempat pemandian umum. Wanita-wanita
desa sudah memulai kodrat kewanitaannya. Ada yang terlihat berkemban sembari
mencuci setumpuk tinggi pakaian. Ada juga yang tengah menyabun badan untuk
memulai aktifitas harian. Anak-anak kecil tampak bermain-main air dengan
rekan-rekan di tepian kedung sebelum
mandi dan berangkat ke sekolahan. Hidup yang indah tanpa muluk-muluk keduniaan. Cukuplah bagi mereka uang yang disodorkan
suami dari hasil bertani, buruh sawah, ataupun nguli bangunan di Bali.
Gorengan dan sarapan
Secara resmi PT Kereta Api Indonesia sudah melarang pedagang asongan
berjualan di gerbong-gerbong kereta ketika kereta diam ataupun dalam
perjalanan. Namun lain lagi kasusnya dengan gorengan hangat dan nasi bungkus
yang dibawa oleh penumpang untuk dijual di pasar. Cobalah bangkit dari tempat
duduk dan berjalan-jalan dari satu gerbong ke gerbong yang lain. Aneka latar
belakang dan tujuan penumpang berkereta akan tersajikan. Semua berbaur menjadi
satu tanpa diklasifikasikan berdasarkan pekerjaan, pendidikan, gaji atau apapun
itu. Termasuk para pedagang nasi bungkus dan penjual gorengan yang akan
berangkat ke pasar. Mereka sudah mendapatkan pembelinya sejak di atas kereta. Bahkan
tak jarang pula pegawai yang bekerja di atas kereta mencicipi dagangannya. Tentu
saja membeli. No free brekfast, bro !
Terowongan Kuno dan
Jembatan Panjang
Dua trowongan tua yang akan kereta api lewati dalam perjalanan berkereta.
Yang pertama adalah Terowongan Garahan memiliki panjang 113m yang terletak di
antara stasiun Garahan dan stasiun mrawan. Yang ke dua Terowongan Mrawan yang
terletat di antara stasiun Mrawan dan stasiun Kalibaru . Terowongan Mrawan yang dibangun mulai tahun 1901 hingga
1910 ini memiliki panjang 690 m dan terletak di kecamatan Silo, Jember.
Terowongan Mrawan ini merupakan salah satu terowongan kereta terpanjang di
Indonesia. Zaman dahulu ketika kereta
api melewati terowongan maka penumpang harus segera memegang erat tas dan
kantung penyimpanan uang untuk mengantisipasi tangan nakal copet dan begundal. Namun
sekarang kereta api jauh lebih canggih. Ketika melewati terowongan lampu kereta
akan dinyalakan.
Terowongan Mrawan. Sumber: dimasprasetyo13.wordpress.com |
Daerah silo
memang memiliki geografis yang naik turun cantik. Maka tak heran jika
pembangunan rel harus menjebol bukit dan membangun jembatan penyangga rel penghubung
dua bukit yang dilakukan dari tahun 1890-1935. Luar biasa lama, bukan ? Dari
atas rel para penumpang bisa menyaksikan jurang dalam serta hamparan pepohonan
yang berada tepat di bawahnya.
Terowongan Garahan. Sumber: dimasprasetyo13.wordpress.com |
Setelah stasiun kali baru masih ada
setidaknya sembilan stasiun yang harus dilewati sampai akhirnya tiba di stasiun
kereta api Banyuwangi Baru pada pukul 08.00 WIB. Kereta selanjutnya yang akan
berangkat ke Jember di hari yang sama adalah kereta api Probowangi di jam 10.00
WIB dan KA Pandanwangi di jam 20.30 WIB yang akan sampai di Jember pada jam
23.20 WIB. Murahnya harga tiket dan banyaknya ilmu serta pemandangan di
sepanjang perjalanan dapat menjadikan kereta api sebagai salahsatu alternatif
wisata keluarga yang kaya akan edukasi. tuuuuut, tuuuuut, tuuuuuut.
Harga Tiket Masuk Per-September 2017 |
EmoticonEmoticon