Tuesday, November 3, 2015

PESONA PANTAI PASEBAN, INDAHNYA LIBURAN BERSAMA KELUARGA



Gemuruh ombak terdengar keras pagi itu di pantai paseban yang terletak di Desa Paseban, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember. Perjalanan dari kota jember memakan waktu sekitar 1 jam 45 menit dengan rute: Jember => Rambipuji => pertigaan Kaliputih belok kiri => Curah Lele => Balung Lor => Kasiyan => pertigaan Gumuk mas belok kanan => Kencong => Paseban.
Kami berangkat dari jember sekitar pukul 4.30 WIB, Minggu pagi 1 November 2015. Kemarau panjang tahun ini mengakibatkan suhu malam hari yang amat sangat dingin. Kabut tebal menutupi sepanjang jalan dengan jarak pandang normal hanya berkisar 15an meter. Beberapa kali kaca helm diusap, dan basah lagi dan basah lagi. Apalagi ketika melewati  daerah Rowotamtu dan Curah Malang yang  merupakan jalur irigasi dan pengairan dengan sungai besar di sisi kiri jalan, kabut air pun semakin menebal.
Dari pertigaan lampu merah (traffic light) pasar Balung Lor kami mengambil rute lurus menuju Kasiyan, rute ke kiri adalah rute menuju Ambulu, Jenggawah, Pontang, dan lain sebagainya. Setelah berjalan lagi sekitar 30 menit kami sampai di pertigaan lampumerah Kasiyan dan segera mengambil arah kanan menuju gumuk mas. Tiba di gumuk mas sekitar pukul 5.30 WIB untuk menjemput sahabat kami.
Kami segera melanjutkan perjalanan menuju pantai Paseban. Sekitar pukul 6 kami tiba dan menitipkan sepeda motor di tempat penitipan, tarif saat itu Rp 5.000,- dengan sistempembayaran di muka atau pada saat menitipkan.
Pantai Paseban adalah salahsatu pantai indah di pesisir Laut Selatan. Ombah keras yang menggulung setinggi sekitar 1 meter menghasilkan suara gemuruh bak guruh. Derunya yang kencang disertai angin laut mengurangi suhu panas dan terik matahari pagi. Pemandangan laut biru yang membentang dari ujung keujung semakin apik terlihat dengan tambahan kabut tipis di atas permukaan pantai.
Bentangan pasir yang luas si sepanjang bibir pantai merupakan pilihan yang tepat untuk liburan bersama keluarga, kekasih, teman, sahabat atau yang lainnya. Terlibat beberapa gerombolan orang sedang asik menikmati kebersamaan. Ada keluarga yang sedang asik menikmati sarapan di bawah payung pantai, ada pasangan muda yang berlari-larian dikejar balitanya, dan ada sepasang kekasih yang bercanda ria berteduh di bawah sampan nelayan.
Waktu pagi adalah waktu yang pas untuk menikmati pemandangan. Sekitar pukul 8 ada beberapa perahu sampan nelayan yang pulang dari melaut. Beragam jenis binatang laut tersangkut di jaring, baik dari jenis ikan, kepiting, sejenis belut, bahkan beberapa hiu seukuran paha orang dewasa tak luput dari perangkap jaring. Beberapa pengunjung membeli langsung ikan dari para nelayan, pastinya dengan harga yang lebih rendah dari harga ikan laut di pasar.
Sunset di pantai payangan juga terkenal dengan keelokannya. Menikmati saat-saat dan proses tenggelamnya matahari secara sempurna di tengah laut membuat pikiran fresh dan mengurangi beban hidup yang semakin berat ini. Ditengah porak-porandanya perpolitikan, kacaunya hukum, harga-harga yang tidak stabil dan berbagai jenis bencana yang akhir-akhir ini kerap menyapa tanah air mengharuskan kita untuk sering-sering bersantai dan menikmati segala yang bisa dinikmati bersama orang-orang tercinta dan kekasih hati..
Saksikan laut dengan seksama, buka lebar-lebar mata, buka lebar-lebar telinga, kau akan melihat ombak berdebur, menggulung, memutarkan tasbih raksasa diiringi kata dan kalimat dzikir kepada Tuhannya. Pantai paseban tak luput dari eksploitasi manusia karena kandungan bijih besi di pasir-pasirnya. Semoga anak-cucu kita masih bisa menikmati alam-alam indah di nusantara. Apalah arti kaya kalau hidup tak bahagia. Jember 2 November 2015.

4 comments

Wahh, bagus nan indah pemandangan di Pantai Paseban ya Bang.
Kapan lah saya di ajak kesana...

Makasih ya atas share tentang Ikan ini sangat bermanfaat

oke silakan... mohon ditautkan di kolom komentar sini link share anda.


EmoticonEmoticon

Info Amirenesia