Monday, October 19, 2015

MENJAGA TITIPAN TUHAN, GIGI

Tags



                Adzan magrib sedang berkumandang di Musholla Al-baroah, jalan Delimaputih, Belakang SMPN 4 Jember. Sambil menunggu adzan selesai dan menunaikan solat maghrib berjama’ah saya mencoba menulis sedikit artikel tentang biaya perawatan gigi.
                Beberapa hari yang lalu salah seorang sahabat melakukan perawatan gigi, giginya yang kurang rata diratakan secara paksa menggunakan behel gigi, bahkan gigi yang dianggap tidak pas tumbuhnya dicabut pula dengan paksa. Maghrib itu sambil bersantai bersama beberapa sahabat kami mampir ke bakso kabut yang terkenal enaknya, sambil melahap menu saya bertanya berapa besar tarif perawatan giginya, dengan tersenyum dia menjawab, “coba tebak berapa ?”. jawaban simpel dan menjengkelkan. Di ujung cerita dia membuka diri dan jujur mengatakan biaya pencabutan gigi-nya sebesar lima juta rupiah. Kaget saya dibuatnya. Itu sebanyak jumlah SPP saya satu semester di fakultas hukum Universitas Jember, tapi dikurangi nol satu, lima ratus ribu rupiah tepatnya.. hahaa. Maklum kita menggunakan sistem UKT, Uang Kuliah Tunggal, yang ekonominya dianggap lemah, maka biaya kuliahpun jadi murah. (solat maghrib dulu sob. 17:33 WIB)

                Oke lanjuut, sudah solat dan sudah belajar ngaji Qur’an (18:15 WIB). Kekagetan saya tidak hanya berhenti di situ saja, ternyata ada juga teman saya yang lain melakukan perawatan yang sama pada giginya alias pasang behel gigi dan dikenai tarif empat kali lipatnya, alias duapuluh juta rupiah, “luaar biasa !!”, teriak saya kencang sambil berhenti mengunyah bakso super sebesar kepalan orang dewasa yang sedang kami nikmati di bakso kabut  kecamatan Patrang Jember.
                Beberapa hari kemudian saya membaca buku Jendela Hati karangan Wijayanto Samirin yang mengisahkan besarnya tarif perawatan gigi di AS. Salah seorang penerima beasiswa fulbrigh di AS harus mengeluarkan uang USD 900 untuk menambal satu giginya yang berlubang. Tidak berselang lama dengan itu, seorang diplomat di DC harus merogoh kocek sebesar USD 10.00O untuk menambal satu giginya yang berlubang dan memasang gigi palsu di sebuah George Washington Hospital, sebuah RS elite di DC. Betul-betul mahal !!! tidak masuk akal !!, tapi begitulah faktanya.
                Subhanallah,, mengingat beberapa cerita di atas saya merasa bersalah dan berdosa, betapa selama ini tidak menjaga karunia Allah berupa gigi ini. Gigi yang masih bagus sempurna ini haruslah dirawat dengan baik dan digunakan secara bijaksana. Bukankah kata pepapatah Arab “Al-wiqooyatu Khoirun Min Al-I’laj”, mencegah lebih baik dari pada mengobati. Berarti mulai detik ini saya harus rajin merawat gigi saya, minimal sikat gigi 2x sehari sesudah makan dan sebelum tidur, dan juga periksa ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.. eeehhh jadi ikutan promosi,,hehhehe. Jember 18 Oktober 2015, 18:38 WIB


EmoticonEmoticon

Info Amirenesia