Friday, July 17, 2015

MARI KITA LESTARIKAN TRADISI ZIARAH KUBUR

Tags

             Pasirputih, Desa Suka Negara, Kecamatan Belitang III, Kab. OKU Timur. Sudah menjadi tradisi di dalam keluarga kami, setiap kali hari akhir pelaksanaan puasa Ramadhan, berziarah atau berkunjung ke kuburan para leluhur. Dua kuburan yang selalu menjadi langganan setiap tahun adalah kuburan Mbah Tarmo dan Mbah Katiah yang merupakan orang tua kandung dari Ibu saya, yang saya panggil dengan sebutan kesayangan dengan ma'e. Dua kuburan ini berlokasi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) pasirputih.
            Ada lagi satu komplek perkuburan yang terdiri dari tiga kuburan, yaitu kuburan Mbah Mukaham atau yang sering dipanggil Mbah Qosim Asy'ari, kuburan Mbah Badriah, keduanya adalah pasangan suami isteri yang menghasilkan bapak saya, yang  saya panggil dengan pae. Satu lagi kuburan yang tersisa adalah kuburan adek keponakan saya yang bernama Lu'lu Khoiriah, yang meninggal beberapa tahun silam.

         Tidak ada maksud apapun dalam mengunjungi kubur ini, selain mendoakan si mayit dan untuk mengingatkan diri bahwa hidup di alam dunia ini hanya fana, tidak kekal, tidak selamanya. Hal ini jauh dari kesan bahwa mengunjungi kuburan adalah unuk memohon keberkahan dari Si Mayit, memohon izin, memohon doa dan memohon pertolongan kepada arwah dan lain sebagainya yang jelas-jelas hal ini bertentangan dengan ajaran Agama Islam.
              Bacaan-bacaan yang kami lantunkan ketika berziarah kubur-pun merupakan bacaan yang tidak dilarang agama. bahkan sangat dianjurkan, seperti pembacaan Surat Yasin dan tahlil, istighfar (astaghfirullahal adziim), tasbih (subhanallah), tahmid (alhamdulillah), dan beraneka ragam surat-surat pendek yang diambil dari juz 30 Al-qur'an.
              Dalam sebuah hadist Rasulullah bersabda bahwa segala amal  seseorang akan terputus (pahalanya tidak akan sampai kepada seseorang) apabila ia meninggal kecuali 3 (tiga) hal, yaitu : ilmu yang bermanfaat, amal jariyyah, dan doa anak soleh (yang selalu mendoakan mereka). Ayook kita lestarikan tradisi seperti ini. Kita tidak bisa memberikan apa-apa pada si Mayyit dalam kubur, kecuali bacaan-bacaan dan doa-doa yang baik untuk mereka. Semoga kita dikumpulkan oleh Allah dalam surganya. Amin. 17/Juli/2015; 01:39 WIB dinihari; 1 Syawwal 1436H



EmoticonEmoticon

Info Amirenesia